localhost
Perkembangan teknologi yang semakin canggih secara pesat ini menjadikan beberapa pekerjaan manusia terancam digantikan oleh robot. Namun, bagaimana sebuah teknologi bisa menggantikan jasa tenaga manusia? Sebab, beberapa pekerjaan sepertinya sedikit mustahil jika dilakukan oleh robot.
Pertanyaan ini umum ditimbulkan oleh beberapa masyarakat awam karena beberapa perusahaan terkemuka sudah menggunakan robot sebagai pekerjanya. Maka dari itu, simak penjelasan berikut untuk mengetahui jawabannya!
Teknologi yang semakin berkembang membuat orang-orang berpikir bahwa robot dapat menggantikan pekerjaan yang manusia lakukan. Namun, jawabannya adalah tidak. Sebab, manusia dengan teknologi tentunya berjalan beriringan karena keduanya saling membutuhkan satu sama lain.
Dikarenakan jika sumber daya manusianya belum optimal, maka implementasi dalam penggunaan teknologinya pun tidak akan berjalan lancar. Hal ini menjadikan sebuah perusahaan tetap melakukan pendekatan dengan manusia terlebih dahulu dengan memaksimalkan sumber daya manusia.
Penggunaan robot atau AI (artificial intelligence) pada beberapa perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur memang sudah bertebaran. Bahkan pada abad ke-18, masyarakatnya berpikir bahwa mesin-mesin akan menggeser jasa tenaga manusia dalam pekerjaan.
Namun, nyatanya sampai sekarang tenaga manusia tetap dibutuhkan, karena beberapa pekerjaan tidak semuanya dapat dilakukan oleh teknologi. Kehadiran teknologi bukan untuk menggantikan peran manusia, namun membantu manusia untuk mempermudah pekerjaan agar lebih ringan.
Bagaimana sebuah teknologi bisa menggantikan jasa tenaga manusia ini menjadi sebuah pertanyaan besar bagi para pekerja. Karena, jika suatu saat pekerjaannya telah digantikan oleh teknologi seperti robot, maka akan menyebabkan tingkat pengangguran yang lebih banyak.
Maka dari itu, peran manusia pada era serba teknologi ini harus terus berkembang dengan melakukan peningkatan skill yang dimiliki. Semakin canggih teknologinya, maka seseorang harus memiliki skill yang tinggi untuk mengoperasikan teknologi ini.
Yang membedakan manusia dengan teknologi adalah dari segi keterampilannya seperti kreativitas, empati, mengatasi masalah kompleks serta keahlian dalam menganalisa. Hal-hal inilah yang sulit untuk ditiru dan diterapkan pada teknologi AI (artificial intelligence).
Pekerjaan manusia yang bersifat pengulangan dalam pengerjaannya kemungkinan mudah untuk digantikan oleh teknologi. Sebab, teknologi seperti robot dan AI (artificial intelligence) diprogram untuk melakukan pekerjaan yang sudah manusia perintahkan sebelumnya.
Walaupun teknologi tidak selamanya menggantikan jasa tenaga manusia, tetap saja harus mempersiapkan diri agar dapat bersaing dengan kompetitor lain. Melakukan training atau sosialisasi mengenai teknologi menjadi sebuah cara agar para pekerja mampu memahami pengoperasian teknologi.
Mendidik dan melatih pekerja dalam meningkatkan kemampuan kerjanya dapat menjadi pilihan perusahaan. Dikarenakan butuh keterampilan lebih dalam mengoperasikan teknologi, sebab kesalahan setitik dapat menjadi masalah besar.
Meskipun begitu, beberapa jasa tenaga manusia dapat digantikan oleh robot karena proses pengerjaannya terbilang lebih cepat dan praktis. Bahkan, BBC melaporkan pada tahun 2019 sekitar 20 juta pekerjaan manufaktur, telah diambil alih oleh teknologi.
Beberapa pekerjaan yang digantikan oleh robot ini yaitu kasir yang telah menerapkan sistem self-checkout pada beberapa toko di beberapa negara. Bahkan, pegawai bank dapat digantikan oleh teknologi sebab dapat melakukan transaksi tanpa perlu ke bank.
Ada kalanya pertanyaan tentang bagaimana sebuah teknologi bisa menggantikan jasa tenaga manusia menjadi kekhawatiran generasi yang hidup beriringan dengan teknologi. Namun, jasa tenaga manusia tetap dibutuhkan meskipun teknologi sudah berkembang pesat.